Re-blog from:
Malam sebelum menulis posting ini, sengaja aku membuat playlist lagu di
winamp komputerku, untuk lagu dekade 80 an…. Kembali sebuah kepekaan
teruji oleh beberapa lagu yang secara tak sengaja saya dengarkan ketika
beres beres kamar keesokan paginya… 4 buah lagu dari mas ebith G Ade
yang secara tersusun rapi untuk lagu Camelia 1- 4….tak sadar saya
terdiam, mencoba mencermati dari lagu camellia 1 sampai camelia 4. Mungkinkah itu merupakan tetralogi dari sebuah cerita cinta yang
menguras airmata dan beruntutan untuk alurnya:
CAMELIA 1 : MENGAGUMI
CAMELIA 2 : MENCINTAI
CAMELIA 3 : MENDEKATI
CAMELIA 4 : MELEPASNYA
Lagu Camellia 1:
CAMELIA 1 : MENGAGUMI
CAMELIA 2 : MENCINTAI
CAMELIA 3 : MENDEKATI
CAMELIA 4 : MELEPASNYA
Lagu Camellia 1:
Dalam syairnya merupakan pengungkapkan perasaan cinta
laki laki yang mendalam untuk seorang gadis yang mas ebith sebut sebagai
“camelia”, jutaan kata puitis dihujamkan dalam syair lagu tersebut,
seolah “camelia” ini merupakan seorang bidadari cantik yang
sempurna. Hingga keindahannya mempesonakan dan mas ebith tuangkan dalam
sebuah kata yang sarat makna “sayap-sayapmu kecil lincah berkeping
seperti burung camar”.
Dia Camelia engkaukah gadis itu yang selalu hadir dalam mimpi-mimpi di setiap tidurku datang untuk hati yang kering dan sepi
Beginilah petikan yang tertulis dalam lagunya camellia 1,
betapa agung cinta yang dilukiskan. Mungkinkah dapat ditafsirkan bahwa
dilagu Camellia 1 ini, pertama dia mengenal seorang gadis tersebut,
sampai dia melukiskan, dan merindukannya. Tapi belum terjawab, apakah si
gadis merespon kekaguman. Dalam camellia 1 hanya sebatas mengagumi, dan
memendam cinta yang belum tersampaikan.
Hingga kemudian terjawab dalam Camelia 2:
Dicamelia 2 ini, mas ebith
mencoba melukiskan tentang "cintanya" untuk berusaha mendapatkan
perhatian si gadis. Sebuah prasasti cinta terlukis dalam baitnya
“Inginku berlari Mengejar seribu bayangmu Camelia Tak peduli kan
kuterjang Biar pun harusku tembus padang ilalang”. Betapa agung martabat
cinta yang coba terlukiskan. Sebuah janji untuk mewujudkan impian
bersanding dengan si gadis apapun yang menghadang akan
dilaluinya. Sampai disini aku berdecak kagum. Dalam baitnya:
Tiba-tiba langkahku terhentiSejuta tangan telah menahankuIngin kumaki, mereka berkataTak perlu kau berlariMengejar mimpi yang tak pastiHari ini juga mimpiMaka biarkan ia datang Di hatimu... di hatimu...
Coba kita urai. Di awal mas ebith mencoba melukiskan sejuta
janji untuk memperjuangkan si gadis. Tapi apa mau dikata. Banyak disekitar
yang tidak mengamini perjuangannya, hingga mereka mencoba memberikan
sebuah nasehat “tak perlu kau berlari mengejar semua mimpi yg tak pasti”
mungkin inilah yang membuat dalam lagu camellia 2 ini lebih penekanan
pada memendam kembali sebuah cinta. Kenapa dipendam? Entahlah. Mungkin
hanya impian saja untuk mendapatkan gadis tersebut. Sampai pada lagu
ini, diceritakan kata cinta itu belum terucap...
Berlanjut lagu Camelia 3
Dilagu camellia 3 mas Ebith melukiskan bahwa
si gadis tersebut telah berhasil mengenal dan mendekati si gadis. Akan
tetapi cobaan datang, kesalahan telah menghancurkan sebuah impian yang
hampir nyata, tampak pada bait:
Disini kau petikkan kembangKemudian engkau selipkan pada tali gitarkuMaafkan bila waktu itu kucabut dan kubuangKau pungut lagi dan kau bersihkanEngkau berlari sambil menangisKau dekap erat kembang ituSekarang baru aku mengertiTernyata kembangmu kembang terakhir Yang terakhir
Satu bentuk “kesalahan” kecil
yang dilakukan telah memupuskan mimpi itu. Kesalahan apakah? Yang jelas
syair itu mempunyai makna yang sangat dalam, mungkin laki lakinya
kurang begitu memperhatikan dan memanjakan si gadis. Sampai
perpisahan pun terjadi. Dalam lagu Camellia 3 ini, mas Ebiet melukiskan
kekecewaannya karena telah membuat kecewa si gadis dan harus berpisah
yang menjadi kenyataannya, padahal semua belum termulai. Semua harus
terakhiri...
Hingga penyesalan yang teramat sangatpun terlukiskan dalam Camellia 4.
Sebuah retorika penyesalan yang mendalam. Belum sampai impian terwujud,
raga telah terpisah, dan pusara menjadi saksi kekecewaan, penyesalan dan
cinta yang abadi. Terlukis dalam bait:
Batu hitam diatas tanah merahDisini akan kutumpahkan rinduKugenggam lalu kutaburkan kembangBerlutut dan berdoaSurgalah ditanganmu, Tuhanlah disisimuKematian hanyalah tidur panjangMaka mimpi indahlah engkau Camellia
Belum
sempat cinta terbina, belum sempat bahagia tercipta, dan belum sempat
bisikan cinta. Harus merelakan pergi untuk selama lamanya. Pupus sudah
harapan. Hanya sebuah penyesalan. Coba dilukiskan dengan kuat oleh mas
ebith dalam bait syairnya. Di Camellia 4 ini merupakan akhir dari
segala kisah cinta tetralogi Camellia.
Begitulah cerita cinta tetralogi camellia. Ternyata antara Camellia 1 –
4 adalah rentetan sebuah peristiwa cinta yang berakhir duka. Luar
biasa imaginasi mas ebiet, luar biasa semiotika kata puitis dalam bait
lagumu….
Thanks mas ebiet : tetralogi cinta “cameliamu” luar biasa bermakna.
Mendengar 4 lagu itu aku langsung menuliskan syairnya dan aku maknai sampai aku menyadari sebuah pesan yg menghujam di fikiran : cintailah orang yang mencintai kita sekarang dan selamanya…ketika raga terpisah, tak termaknai cinta itu…Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga raga terpisah, karena akhirnya kita terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenak kita itu sekarang selagi ada hayatnya.
tambah sayang sama yang disayangi sekarang ya…hehe2
SALAM,
Mendengar 4 lagu itu aku langsung menuliskan syairnya dan aku maknai sampai aku menyadari sebuah pesan yg menghujam di fikiran : cintailah orang yang mencintai kita sekarang dan selamanya…ketika raga terpisah, tak termaknai cinta itu…Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga raga terpisah, karena akhirnya kita terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenak kita itu sekarang selagi ada hayatnya.
tambah sayang sama yang disayangi sekarang ya…hehe2
SALAM,
Tidak ada komentar
Posting Komentar