“Lupa, kan, manusiawi!”
“Salah, kan, manusiawi!”
“Ya wajarlah kalo dendam, kita itu manusia bukan malaikat!”
Dan sederet ungkapan-ungkapan lain atas dasar “kita itu manusia”
untuk pembelaan atas kesalahan-kesalahan yang diperbuat.
Tapi, apakah memang sifat dasar manusia itu tidak baik? Salah,
lupa, jahat dan sebagainya…
Apakah hanya malaikat yang mempunyai sifat baik?
Tapi bukankah sifat buruk itu milik syaitan?
Kenapa manusia, yang sebenarnya hanya sebagai obyek pengaruh
syaitan atau malaikat itu dinisbatkan sebagai si empunya sifat buruk?
Syaitan dan malaikat adalah makhluk gaya yang bisa berubah menjadi
manusia tanpa memandang ia akan menjadi manusia yang seperti apa rupa dan
wujudnya.
Maka manusia yang berakhlak baik, itulah malaikat.
Dan manusia yang berakhlak belum baik, berarti ia masih menjadi
syaitan.
Tidak ada komentar
Posting Komentar